KARYA TULIS ILMIAH Desember 2024 DIVISI RPL. “PEMBUATAN APLIKASI PEMBELAJARAN BAHASA INGGRISDAN JEPANG BERBASIS WEB DENGAN MEMANFAATKAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE”

Perkembangan teknologi bukanlah istilah yang asing bagi generasi yang telah hidup berdampingan bersama teknologi sejak usia dini. Tentu saja, teknologi yang berkembang pesat selama beberapa dekade ini membawa perubahan drastis kepada berbagai macam bidang, terutama bidang telekomunikasi, transportasi, dan juga pendidikan. Salah satu era revolusi industri yang patut kita perhatikan dalam perkembangan bidang-bidang tersebut adalah revolusi industri 4.0, yang membawa teknologi yang merubah cara kita melihat dan berinteraksi dengan dunia sekitar kita, seperti artificial intelligence, big data, dan metaverse.
Berbeda dengan industry 3.0, yang berfokus pada digitalisasi dan penyebarluasan komunikasi dan informasi yang sudah ada, industry 4.0 berfokus pada bagaimana kita dapat menggunakan teknologi untuk memecahkan masalah, baik baru atau lama. Industry 4.0 memperkenalkan salah satu kunci untuk
mewujudkan dunia yang lebih baik dalam berbagai segi, baik segi sosial-budaya ataupun segi ilmu pengetahuan. Kunci yang dimaksud adalah artificial intelligence. Artificial intelligence telah memberikan berbagai manfaat bagi manusia, contohnya dalam bidang kesehatan, industri, pendidikan, keuangan, dan transportasi (Meilina Eka Ayuningtyas: 2024).
Artificial intelligence tersendiri membawa manfaat yang signifikan kepada bidang pendidikan, baik bagi siswa ataupun bagi murid. Artificial intelligence berkontribusi kepada proses belajar-mengajar dan pembuatan karya ilmiah yang lebih efisien, cepat dan mudah. Hal tersebut menghasilkan penelitian yang berkualitas tinggi dan juga siswa yang lebih percaya diri atas karyanya.
Salah satu unsur bidang pendidikan yang penting diperhatikan adalah tingkat literasi. Menurut data UNESCO, Indonesia menduduki urutan kedua terbawah berdasarkan tingkat literasi dunia. UNESCO juga meneliti bahwa minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001%. Ini berarti hanya 1 dari 1000 orang Indonesia memiliki minat membaca buku yang tinggi.
Meskipun Indonesia memiliki minat literasi yang rendah, data wearesocial (2017) mengungkapkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki kemampuan untuk menatap gadget kurang lebih 9 jam perhari. Untuk meningkatkan minat literasi tersebut, dibutuhkan metode yang selaras dengan penggunaan gadget masyarakat Indonesia. Metode ini juga harus memperhitungkan tingkat kemahiran bahasa asing di Indonesia yang masih tergolong rendah, yakni peringkat 79 dari 113 negara. Dalam hal ini, penulis ingin memberikan solusi terkait media pembelajaran bahasa asing (Bahasa Inggris dan Bahasa Jepang) dengan memanfaatkan Artificial intelligence.
Perkembangan teknologi telah membawa berbagai manfaat bagi manusia yang
sangat signifikan. Teknologi-teknologi baru yang dihasilkan oleh perkembangan
tersebut dapat dimanfaatkan untuk memecahkan masalah-masalah yang rumit,
salah satunya yaitu tingkat literasi dan kemampuan bahasa asing Indonesia yang
rendah. Oleh karena itu, penulis berharap pemanfaatan teknologi artificial
intelligence dapat membantu memecahkan masalah tersebut.

https://drive.google.com/drive/folders/1M2aSX7DUFM55KU4Cyi4u8Da-U-xD4Ijw?usp=sharing
Dibuat oleh: Nadyne Destiani Nur Alhayya