Perkembangan teknologi digital yang sangat pesat telah membawa dunia memasuki era baru yang dikenal sebagai Society 5.0, di era ini teknologi menjadi elemen yang menyatu dalam kehidupan sehari-hari. Kini, hampir tidak mungkin bagimanusia untuk menjalani aktivitas tanpa bantuan teknologi. Kehadiran teknologimenyederhanakan berbagai permasalahan manusia dan juga mendorong berbagai
inovasi kreatif di beragam sektor, termasuk dalam bidang pendidikan.Salah satu bentuk pemanfaatan teknologi dalam pendidikan adalah penggunaan objek 3D yang dikembangkan melalui platform Unity Engine sebagai media pembelajaran. Unity memungkinkan pembuatan aplikasi pembelajaran yang lebih
interaktif dan menarik secara visual. Hal ini tentu akan meningkatkan keterlibatan dan minat para pengguna, terutama dalam konteks pembelajaran bahasa. Seiring dengan kemajuan teknologi, perkembangan bahasa juga mengalami perubahan. Saat ini, bahasa Mandarin menjadi salah satu bahasa yang paling banyak digunakan di dunia. Berdasarkan data dari Ethnologue tahun 2023, bahasa Mandarin
menempati posisi kedua sebagai bahasa dengan jumlah penutur terbanyak, yakni mencapai 1,1 miliar orang. Hal ini membuat bahasa Mandarin semakin diakui, khususnya dalam dunia profesional, termasuk di Indonesia. President of China Communications Construction Indonesia (CCCI), Gong Bencai, menyebutkan bahwa
terdapat sekitar 1.000 perusahaan asal Tiongkok yang beroperasi di Indonesia(Republika, 27 November 2018). Dengan demikian, kemampuan berbahasa Mandarin menjadi kebutuhan penting yang bersifat strategis di era global saat ini. Bahasa Mandarin memiliki karakteristik linguistik yang kompleks dan
perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan bahasa Indonesia, salah satunyaterletak pada penggunaan kata bantu bilangan (量词 liàngcí). Kata bantu bilangan merupakan elemen wajib yang digunakan untuk menunjukkan satuan dalam menghitung benda, dan setiap jenis kata benda memerlukan kata bantu yang berbeda. Ketentuan ini menjadi tantangan tersendiri bagi pelajar yang mempelajari bahasa Mandarin, khususnya bagi siswa yang belum terbiasa dengan struktur bahasa semacam ini. Ketidakterbiasaan terhadap penggunaan kata bantu bilangan (liàngcí) kerap mengakibatkan kesalahan dalam berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulisan. Dalam konteks pendidikan di Indonesia, kesulitan ini menuntut adanya inovasi dalam metode pembelajaran yang mampu menjembatani gap pemahaman siswa terhadap aspek kebahasaan tersebut. Oleh karena itu, pengembangan media pembelajaran berbasis teknologi interaktif, seperti aplikasi pembelajaran 3D berbasis Unity Engine, dapat menjadi solusi strategis untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran bahasa Mandarin di era digital.
SMA Plus PGRI Cibinong menunjukkan komitmennya dalam mempersiapkan masa depan siswa dengan menyadari pentingnya penguasaan bahasa asing. Salah satu program andalan sekolah ini adalah Student Day, sebuah kegiatan pengembangan minat dan bakat siswa berdasarkan pilihan mereka. Saat ini, terdapat 24 jenis StudentDay, termasuk Student Day Bahasa Mandarin. Program ini dirancang untuk membantu siswa meningkatkan kemampuan berbahasa Mandarin, mengenal lebih dalam seni dan
budaya Tiongkok, serta mempersiapkan diri menghadapi ujian bahasa Mandarin tingkat nasional maupun peluang beasiswa ke Tiongkok. Namun, proses pembelajaran yang saat ini berlangsung masih cenderung membosankan karena terlalu berfokus pada penggunaan buku teks. Diperlukan metode pembelajaran yang lebih inovatif dan menarik agar kualitas pembelajaran bisa meningkat secara signifikan.
Salah satu fasilitas penunjang di SMA Plus PGRI Cibinong adalah teknologi Interactive Smartboard. Teknologi ini memungkinkan siswa dan guru untuk berinteraksi langsung dengan konten digital, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran yang lebih interaktif dan bervariasi. Maka dari itu, pembuatan aplikasi pembelajaran berbasis objek 3D menggunakan Unity Engine menjadi alternatif strategis dalam menjawab tantangan dalam pembelajaran bahasa Mandarin. Aplikasi ini secara khusus difokuskan pada materi kata bantu bilangan (liàngcí), yang merupakan salah satu aspek paling esensial
sekaligus paling menantang dalam pembelajaran bahasa Mandarin. Melalui pendekatan visual dan interaktif, siswa tidak hanya akan melihat representasi objek konkret dari berbagai liàngcí, tetapi juga berkesempatan untuk membangun koneksi kognitif yang lebih kuat melalui eksplorasi langsung terhadap objek-objek 3D tersebut. Dengan demikian, aplikasi ini dapat memudahkan siswa untuk meningkatkan daya serap materi, memperkuat daya ingat jangka panjang, serta menciptakan pengalaman belajar
yang lebih menyenangkan. Pemanfaatan teknologi ini juga sejalan dengan potensi maksimalisasi fasilitas Interactive Smartboard yang dimiliki sekolah, sekaligus menjadi bentuk implementasi pembelajaran abad ke-21 yang adaptif terhadap perkembangan Society 5.0.
Link Project
https://drive.google.com/drive/folders/1VkP_C8kuTLp2XHfPiR8VKK9Jj7iLhEMi?usp=sharing
