Perkembangan teknologi yang sangat pesat di di era globalisasi saat ini telah memberikan banyak manfaat dalam kemajuan diberbagai aspek sosial. Penggunaan teknologi oleh manusia dalam membantu menyelesaikan pekerjaan merupakan hal yang menjadi keharusan dalam kehidupan. Tetapi hal tersebut juga harus diikuti oleh dengan perkembangan dalam penggunaan teknologi dalam masyarakat.
Seperti yang kita ketahui kita sekarang sudah memasuki era society 5.0 yang dimana Secara sederhana, society 4.0 adalah tentang mengumpulkan informasi melalui jaringan dan menganalisisnya. Namun, di Society 5.0, manusia dan sistem akan terhubung di dunia maya dan mendapatkan hasil maksimal dengan bantuan AI. Hasil tersebut kemudian akan diumpankan kembali ke ruang fisik (real space). Proses ini tentunya membawa nilai baru bagi industri dan masyarakat. Serta memengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia. Baik dalam dunia industri, proses produksi, pengambilan keputusan dan forecasting, strategi marketing atau pemasaran, dan lain sebagainya.
Namun, hadirnya konsep masyarakat 5.0 pun memberikan beberapa dampak negative. Salah satu adalah fenomena Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity atau bisa kita sebut dengan fenomena VUCA. Fenomena VUCA menyebabkan seluruh aspek di dunia berkembang tidak menentu dan semakin sulit dipahami. Apalagi setelah adanya krisis COVID 19, membuat VUCA semakin intens dan sangat berpengaruh. Masyarakat pun
Dengan kemajuan teknologi, presensi menggunakan QR code masih belum digunakan. Saat ini dalam pelaksanaan nya presensi yang dilakukan menggunakan kertas, kemudian selanjutnya IT Controller harus
memindahkan data satu-persatu ke dalam excel. Jenis aplikasi dibagi menjadi 3 yaitu, desktop, web dan mobile. Aplikasi berbasis desktop adalah aplikasi yang berjalan di laptop ataupun PC, contoh aplikasinya adalah WORD yang digunakan untuk penulisan KTI ini sendiri. Dan aplikasi berbasis web adalah aplikasi yang dapat diakses melalui web browser saat tersambung dengan jaringan internet, contoh aplikasi
berbasis web seperti web smapluspgri.sch.id. Yang terakhir adalah aplikasi berbasis mobile adalah aplikasi yang dapat berjalan diperangkat mobile (Smartphone(ios dan android), tablet, iPod, dll), contoh aplikasi berbasis mobile adalah seperti Shopee,Gmeet, dll. Framework adalah sebuah kerangka kerja yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi. Pembuatan aplikasi ini menggunakan framework Laravel, dikarenakan hingga saat ini framework Laravel adalah framework yang paling sering digunakan untuk pembuatan dan pengembangan aplikasi berbasis web. Laravel juga mempermudah pengembangan aplikasi berbasis web. Aplikasi pendaftaran dan presensi anggota “Kopasus IT” berbasis web menggunakan framework laravel yang dapat digunakan untuk menampung pendaftar dan calon anggota dan presensi anggota Kopasus IT .
